Extra Ordinary Note: November 2016

Sore itu, selesai sholat ashar kami bergegas menuju rumah Ibu Haji. Iya rumah kos-kos an yang ruang depannya kami gunakan untuk tempat kami berkegiatan belajar dan mengajar.

Dani dan Adam

Awalnya, kami memang mempunyai kegiatan belajar mengajar rutin setiap hari minggunya di daerah Jalan Surabaya Ujung dan Salah satu Masjid di Manggarai. Salah seorang teman kami, Ka Prant yang saat itu masih menjadi mahasiswa di salah satu universitas swasta di daerah Senen, melihat anak-anak kecil usia sekolah berkeliaran di area Masjid kampus. Timbul pertanyaan di benaknya “apakah mereka tidak sekolah?”, “apakah mereka masih punya orang tua?”, “tinggal dimana mereka?”. Hal itu lantas memacu Ka Prant untuk bertanya langsung pada mereka, sampai pada akhirnya kami melakukan beberapa pengamatan sekitar tempat tinggal mereka yang berada di pinggir rel kereta, tanpa atap yang kokoh hanya berupa bangunan seadanya. Beberapa kali pengamatan, kami juga melakukan perbincangan dengan warga sekitar dan ketua RT sekitar perihal keberadaan mereka yang tidak memiliki tempat tinggal yang berbahaya dan juga tidak layak. Namun, ada hal-hal yang menyebabkan mereka seolah-olah menjadi “tidak kasat mata”.

KBSI Chapter Tanah Tinggi di awal

Niat baik, menghasilkan perbuatan baik, dan dimana ada kebaikan disitu selalu ada jalan. Setelah hal-hal sebelumnya, kemudian kami membuka chapter di daerah itu “Tanah Tinggi”. Tepat sekali di pinggir pagar pembatas rel, beralaskan dan beratapkan terpal yang seadanya, dibantu oleh Bapak Heri yang berprofesi sebagai pemulung dan senang akan niat baik kami untuk berbagi ilmu dengan adik-adik di sekitar daerahnya. Segaja kami mulai kegiatan sekitar jam 16:00 WIB agak matahari sudah begitu terik, padahal di Chapter lain kami memulai kegiatan jam 13:00 WIB. Kakak-kakak Pengajar antusias mengajar, begitupun adik-adik semangat sekali berkenalan dan belajar bersama dengan Kakak-kakak Pengajar. Bila cuaca tiba-tiba hujan, kami pun merapat sebisa mungkin agar tidak kehujanan, walaupun pada akhirnya cipratan air hujan tak dapat dihalau, menyebabkan sebagian dari kami pun rela untuk sedikit basah.

Keadaan yang demikian, membuat kami mencari alternatif untuk mendapatkan tempat yang lebih layak bagi mereka untuk belajar bersama. Hingga akhirnya kami dipertemukan oleh-Nya dengan Ibu Haji, sebutan dari warga sekitar karena sang Ibu mengajarakan ngaji ke anak-anak sekitar. Alhamdulillah, cukup nyaman bagi kami untuk berbagi ilmu karena tidak khawatir kalau tiba-tiba hujan ataupun jika terik matahari masih betah untuk menyinari bumi di minggu sore itu.

KBSI Tanah Tinggi di Rumah Bu Haji

Yeay..!! baju muslim baru kakak ☺

Kami adalah Komunitas Belajar Sejahterakan Indonesia, janji kami adalah mencerdaskan anak-anak Indonesia, karena setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan mempunyai masa depan yang cemerlang.

Bukankah suatu yang besar itu dimulai dari yang kecil?

Sebuah langkah kecil kami, demi mewujudkan cita-cita besar kami di masa depan.

Mari, buat langkah-langkah kecilmu.

Ajak teman-teman dekatmu.

Karena kita bukan hanya seonggok daging yang punya nama -“5 cm”

Tepat hari ini, 2 November 2016

KBSI Chapter Tanah Tinggi, genap berusia 2 tahun di KBSI.

Selamat Ulang Tahun chapterku tercinta, semoga Allah memberkahi dan meridhoi segala kegiatan kita selama ini dan kedepannya.

Heal+h di PPM School of Management Jakarta

Saat ini selain kegiatan mingguan kami, kami sedang menjalankan, program kejar paket A, B dan C di Chapter Tanah Tinggi, bekerja sama dengan PKBM. Doakan kami, agar selalu istiqomah dan semagat dalam menjalankan program-program kami.